Soal :
1.
Disiplin ilmu apa sajakah yang memiliki
hubungan kuat dengan studi Psikolinguistik? Buktikan!
2.
Lebih dahulu mana manusia berbicara atau
berfikir? Jelaskan!
3.
Jelaskan alur pemahaman ujaran pada
manusia!
4.
Kalimat-kalimat yang menjadi kendala
dalam memahami ujaran?
Jawaban :
1.
Disiplin
ilmu yang memiliki hubungan kuat dengan Studi Psikolinguistik?
Disiplin ilmu yang
mempunyai hubungan kuat dengan studi psikolinguistik adalah psikologi dan
linguistik Psikologi sering didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan cara mengkaji hakikat stimulus,
hakikat respon, dan hakikat proses‑proses pikiran sebelum stimulus atau respon
itu terjadi. Pakar psikologi sekarang ini cenderung menganggap psikologi
sebagai ilmu yang mengkaji proses berpikir manusia dan segala manifestasinya
yang mengatur perilaku manusia itu. Tujuan mengkaji proses berpikir itu ialah
untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan perilaku manusia. Linguistik secara
umum dan luas merupakan satu ilmu yang mengkaji bahasa (Bloomfield, 1928:1).
Bahasa dalam konteks linguistik dipandang sebagai sebuah sistem bunyi yang
arbriter, konvensional, dan dipergunakan oleh manusia sebagai sarana
komunikasi. Hal ini berarti bahwa linguistik secara umum tidak mengaitkan
bahasa dengan fenomena lain. Bahasa dipandang sebagai bahasa yang memiliki
struktur yang khas dan unik. Munculnya ilmu yang bernama psikolinguistik tidak
luput dari perkembangan kajian linguistik.
2.
Lebih
dahulu mana manusia berbicara atau berfikir? Jelaskan!
Manusia lebih dahulu
berfikir daripada berbicara. Salah satu
pembahasan yang ada dalam hubungan antara bahasa dan pikiran adalah Mental
Lexicon (kosakata yang sudah ada dalam pikiran manusia). Menurut Wilson
dalam (dalam Ratjczak (1994)) menyatakan bahwa kosa kata merupakan pusat yang
menghubungakannya dalam pemerosesan bahasa. Hal ini dikarenakan bahwa kosa kata
merupakan cerminan dari pada pengetahuan manusia akan bahasa yang telah
dipelajari atau diperolehnya. Manusia yang dianugerahi Mental Lexicon dimana
merupakan kamus kosa kata yang telah ada di dalam pikiran manusia. Kosa kata
atau input yang didapatkan dalam pemerolehan bahasa akan tersimpan didalam
Mental Lexicon itu sendiri dan sampai pada akhirnya akan mampu diproduksi oleh
manusia ketika berbicara. Cara berfikir manusia sebagai tanggapan terhadap
berbagai informasi yang diterimanya melalui berbagai inderanya dan bagaimana
dia memprosesnya dalam pikiran dan membaginya dalam kelompok-kelompok guna
penyimpanan (storage) dalam ingatan
dan menemukannya kembali (retrieve)
dengan mudah disebut “kategorisasi”. Kelompok-kelompok konsep tersebut disebut
“kategori”.kategorisasi pengamatan ini adalah dalam bentuk bahasa.
3.
Jelaskan
alur pemahaman ujaran pada manusia!
Untuk mencapai
pemahaman, seorang pendengar harus menggunakan pengetahuan linguistiknya untuk
mengidentifikasi bunyi-bunyi ujar, kemudian memakai strategi khusus untuk
mengartikan bunyi-bunyi ujar itu menjadi pesan-pesan yang bermakna. Menurut
hasil eksperimen, hal ini melibatkan analisis klausa dari masukan bunyi ujar,
kemudian pengambilan sari-pati isi pesan, sedang bentuk kalimat-kalimat yang
sudah didengar itu tidak diingat lagi secara harafiah dan “dibuang dari
ingatan”, yang tinggal dari ingatan menurut Clark & Clark, 1977 ( di dalam
Subyakto, 1987 : 35) adalah sejumlah proposisi, dan suatu konsep mengenai apa
yang dimaksud oleh pembicara sebagai akibat dari kata-katanya itu.
Konsep-konsep inilah yang menjadi pemahaman oleh pendengar tentang apa yang
dimaksud oleh pembicara.
4.
Kalimat-kalimat
yang menjadi kendala dalam memahami ujaran?
Dalam memahami ujaran
khususnya kalimat ada dua macam informasi yaitu (a) mengambil informasi
mengenai makna kata-kata tertentu dari kamus dan (b) mengambil informasi
mengenai bagaimana makna kata-kata itu dipadukan untuk menghasilkan makna
frase-frase, dan akhirnya makna kalimat sebagai keseluruhan (Subyakto, 1987:
42). Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat yang mudah
dipahami adalah kalimat yang menggunkan kata-kata yang mudah dipahami makna,
serta makna frase-frase yang jelas secara keseluruhan dalam sebuah kalimat.
Dari sini kalimat yang menjadi kendala dalam memahami ujaran adalah kalimat
yang tidak sesuai dengan penjelasan diatas. Contohnya adalah kalimat yang
ambigu, karena seseorang tidak mengetahui makna yang
sebenarnya dari kalimat yang didengar atau dilihatnya.
Daftar Pustaka :
Subyakto,
S. U. 1987. Psikolinguistik : Suatu
Pengantar. Jakarta: Depdikbud.
Starlet, Girl. 1
Juni 2013. Psikolinguistik Dan Kajiannya. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2013 dengan
alamat : http://tutystarlet.wordpress.com/2013/06/01/psikolinguistik-dan-kajiannya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar